lay Journal of Hylwana Adeeva
Monday, April 16, 2007
Alergi
After hampir 2,5 minggu Deeva ga mau makan sama sekali, Sabtu kemarin Deeva ke dr. Widodo Judarwanto SpA di RS Bunda.

Dr. Widodo ahli alergi, dan mommy dah curiga Deeva alergi setelah baca artikel yang gejalanya ampir semua ada di Deeva.

So, ini sumarynya.

Ciri Alergi pada Bayi :
- Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan, terutama di pipi, teling dan daerah yang tertutup popok. Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk.
- Kotoran telinga berlebih & berbau
- Sering muntah/gumoh, kembung, cegukan, buang angin keras dan sering.
- Sering rewel, gelisah (kolik) terutama malam hari.
- BAB 3 kali atau lebih dalam sehari atau BAB tidak setiap hari, sering ngeden & beresiko hernia umbilikalis (pusar), scrotalis, inguinalis karena sering ngeden
- Lidah/mulut sering timbul putih, bibir kering
- Napas grok-grok, kadang disertai batuk ringan
- Sesak pada bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar
- Bersin, hidung berbunyi, kotoran hidung banyak. Saat tidur kepala sering miring ke salah satu sisi tertentu karena salah satu hidung buntu (resiko kepala peyang)
- Mata berair atau timbul kotoran mata (beleka) di salah satu atau kedua sisi
- Berat badan sulit naik setelah 4-6 bulan
- Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba hangat (bhs jawa : sumeng).
- Keringat berlebih
- Gangguan hormonal : keputihan/keluar darah dari vagina, timbul bintil merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok
- Mudah kaget bila ada suara keras. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar, kejang.
- Problem minum ASI : bayi sering menangis (karena perut tidak nyaman) seperti haus sehingga minum berlebihan dan berat badan berlebihan. Sering menangis belum tentu karena haus atau bukan karena ASI kurang.
Sering menggigit puting hingga luka (agresif). Minum ASI sering tersedak, karena hidung buntu dan napas denganmulut. Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi, karena satu sisi hidung buntu. Jangka panjang payudara ibu bisa jadi besar sebelah.


Komplikasi Alergi :
- Mudah sakit panas, batuk, pilek (infeksi berulang) : 1-2 kali tiap bulan, karena daya tahan tubuh menurun. Sebaiknya tidak terlalu mudah minum antibiotika. Penyebab infeksi berulang adalah virus yang sebenarnya tidak perlu antibiotika
- Waspadai dan hindari efek samping minum obat terlalu sering
- Tonsilitis kronik (amandel membesar). Hindari operasi amandel yang tidak perlu
- Mudah mengalami infeksi saluran kencing, karena kulit di sekitar kelamin sering kemerahan
- Overdiagnosis TBC (minum obat jangka panjang padahal belum tentu menderita TBC/flek) karena gejala alergi mirip penyakit TBC
- Kesulitan makan, berat badan sulit naik terutama setelah usia 4-6 bulan
- Makan berlebihan, kegemukan (obesitas)
- Infeksi jamur (hipersensitif candidiasis) di lidah, selangkangan, leher, perut atau dada, dan keputihan.


Penting :
- Waspadai jika orang tua dan keluarga menderita alergi, maka anak beresiko alergi
- Alergi dapat dicegah dan di deteksi sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan (wah..ntar dedeknya Deeva mudah2an bebas alergi yah., hehehheh)
- Kenali gejala alergi sejak lahir, cegah komplikasinya, hindari pemakaian obat jangka panjang


Gangguan saluran cerna (alergi karena makanan) dapat mempengaruhi perilaku anak dalam hal :
- Gerakan motorik berlebihan
Mata bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak terus tidak bisa dibedong atau diselimuti. Senang posisi berdiri bila digendong, sering minta turun atau sering menggerakkan kepala ke belakang, membentur-benturkan kepala. Sering bergulung-gulung di kasur, menjatuhkan badan di kasur, sering memanjat. Tomboy pada anak perempuan : main bola, memanjat, dsb
- Gangguan tidur malam
Gelisah/bolak-balik ujung ke ujung, bila tidur posisi nungging, berbicaran, tertawa, berteriak saat tidurm sulit tidur, malam sering terbangun, duduk kemudian tidur lagi, mimpi buruk, beradu gigi.
- Agresif meningkat
Sering memukul kepala sendiri dan orang lain. Sering menggigit, menjilat, mencubit, menjambak (seperti gemes)
- Gangguan konsentrasi
Cepat bosan terhadap suatu aktivitas kecuali menonton tivi, main games, baca komik, belajar. Mengerjakan sesuatu tidak bisa lama, tidak teliti, sering kehilangan barang, tidak mau antri, pelupa, sering bengong. Tapi anak tampak cerdas.
- Emosi Tinggi
Mudah marah, sering berteriak/mengamuk/tantrum, keras kepala.
- Gangguan sensoris & koordinasi motorik
Bolak-balik, duduk, merangkak tidak sesuai usia. Terlambat berjalan, jalan terburu-buru, mudah terjatuh/menabrak, jalan jinjit, duduk dengan posisi huruf "W"
- Gangguan oral motor
Terlambat bicara, bicara terburu-buru, cadel, gagap, gangguan menelan-mengunyah, tidak bisa makan makanan berserat (daging sapi, sayur, nasi). Disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.
- Impulsif
Banyak bicara, tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain.
- Memperberat gejala Autis dan ADHD


Kontroversi Pada Alergi
- Di antara masyarakat awam bajkan sebahian klinisi banyak terjadi kontroversi tentang alergi makanan sehingga banyak pendapat berbeda&membingungkan
- Setelah anak mengalami sendiri, ternyata bahwa alergi makanan banyak mengganggu organ tubuh, maka kita harus lebih percaya pada fakta yang terjadi tersebut.
- Meskipun kadang tidak bisa hilang sama sekali, tetapi alergi makana akan berkurang secara bertahap di atas usia 2-7 tahun.

Pemeriksaan Alergi
- Gold standard atau memastikan makanan penyebab alergi adalah dengan Double Blind Placebo Control Food Chalenge. Namun pemeriksaan ini rumit, relatif mahal dan perlu waktu lama
- Pemeriksaan tes kulit : sensitifitas tinggi tapi spesifisitas rendah.
- Pemeriksaan alternatif ( unproven procedure) : test Vega, Kinesiologi terapan dll : Sensitifitas dan spesifisitas tidak tinggi sehingga belum memastikan penyebab Alergi
- Pada Allergy Behaviour Clinic : melakukan modifikasi dengan Eliminasi Provokasi Makanan Terbuka Sederhana. Intinya adalah mencoba makanan yang relatf aman selama 3 minggu kemudian move on ke step selanjutnya
Penanganan alergi terbaik adalah mengidentifikasi penyebab dan menghindarinya. Pemberian obat anti alergi jangka panjang adalah bukti kegagalan dalam mencari penyebab alergi.
Menunda makanan penyebab alergi tidak mempengaruhi staus gizi anak bila mengetahui makanan penggantinya.


Manifestasi Klinis yang sering dikaitkan dengan alergi
- Batuk lama (>2 minggu), asma, pilek, bersin, hidung buntu, terutama malam dan pagi hari, mimisan, suara serak, sinusitis, sering menarik napas dalam
- Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah
- Vaskulitis (pembuluh darah kecil pecah) : sering lebam kebiruan pada tulang kering kaki atau pipi seperti bekas terbentur
- Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk.
- Sering menggosok mata, hidung, telinga, sering menarik atau memegang alat kelamin karena gatal. Kotoran telinga berlebihan, sedikit berbau, sakit telinga bila ditekan (otitis eksterna)
- Nyeri otot dan tulang saat malam hari
- Sering minta kencing, bed wetting (semalam ngompol 2-4 kali)
- Mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak, sering nyeri perut
- Nyeri gigi, gigi berwarna kuning keciklaran, gigi rusak, gusi berdarah
- Sering sariawan, lidah putih&berpulau, nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, gusi berdarah dan bengkak
- Sering BAB (3 kali dan lebih) dalam sehari, sulit BAB (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, pup di celana
- Kepala, telapak kaki/tangan sering teraba hangat. Berkeringat berlebihan, keringat malam, badan berbau.
- Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata (hordeolum), TICS (gerakan mata sering berkedip), memakai kaca mata sejak usia sangat muda (6-12 tahun)
- Gangguan hormonal :tumbuh rambut berlebihan di kaki atau tangan, keputihan, gangguan pertumbuhan tinggi badan
- Sakit kepala, migrain, kejang nonspesifik

Further info :
Dr. Widodo Judarwanto SpA
1. RS Bunda Jakarta
2. Residence : Jl. Bendungan Asahan 5, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
3. PICKY EATERS CLINIC (KLINIK KESULITAN MAKAN) JL Rawasari Selatan 50 Jakarta Pusat
Telp : 31922005 - 4264126 - 5703646


**mommy's note : rupanya Deeva terlambat tumbuh gigi (9 bulan baru nembus gusi), karena ada alergi makanan dan kena di saluran cernanya. So, kata dokter percuma juga tumbuh gigi cepet, karena ga bisa dipake, hehehehehhe **
 
posted by yardian at 8:53 AM | Permalink |


0 Comments:


Powered by Blogger